PERBANDINGAN
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI ASIA
Melihat perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi yang pesat dan maju di negara-negara yang ada di dunia, seperti
negara-negara Eropa dan Amerika kini telah menjalar negara-negara ke Asia yaitu
Jepang, China, Korea Selatan dan India. Semua ini memang tak lepas dari peran
positif globalisasi dan pengembangan teknologi informasi dan komunikasi.
Sehingga di negara Eropa Utara memiliki program belajar seumur hidup,
pengembangan inovasi nasional, peningkatan investasi riset dan pengembangan
serta pelaksanaan laboratorium masyarakat informasi di Eropa. Selain itu China
juga menerapkan hal yang sama dalam mengelola negaranya yaitu mengoptimalkan
peran teknologi informasi dalam pembangunan bahkan mengembangkan secara intens
dalam program-program pendidikan. Pada akhirnya China mampu bersaing bahkan
menjadi negara yang maju untuk bidang TIK.
Indonesia sebagai negara kepulauan, memiliki sekitar
17 ribu lebih pulau (6 ribu pulau berpenduduk) yang tersebar dalam area
geografis 1.919.440 km2. di satu sisi
kondisi ini merupakan suatu keuntungan yang besar bagi bangsa kita karena
memiliki sumber daya yang besar, baik secara demografis maupun geografis.
Jumlah pulau yang tersebar begitu banyak justru menjadi hambatan dalam proses
pembangunan dan pengembangan TIK. Aspek tingginya biaya menjadi salah satu
faktor penting sulitnya pembangunan dan pengembangan TIK hingga ke pelosok
negeri, sehingga fokus pembangunan lebih banyak dititikberatkan pada
wilayah-wilayah yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi seperti pulau Jawa dan
sebagian Sumatra.
Selain itu, perkembangan pembangunan infrastruktur
telekomunikasi di Indonesia masih belum memadai. Jumlah sambungan telepon tetap
baru 8,7 juta atau dengan tingkat teledensitas kurang dari 4 persen. Sementara pemerintah
menargetkan jumlah sambungan telepon per 100 penduduk sebesar 13% pada tahun
2009. Hal itu berkebalikan dengan penetrasi telepon seluler yang telah mencapai
22,8%. Sampai saat ini terdapat sekitar 43 ribu desa atau 65% desa yang belum
terjangkau oleh jaringan telepon.
Asumsi dari Internet
World Stats yang memprediksi dari jumlah penduduk Indonesia
di tahun 2009 adalah sekitar 240 juta orang penetrasi internet diperkirakan hanya
10,4 persen. Indonesia hanya menempati ranking ke-22 dari seluruh negara di
Asia Untuk 5 besar penetrasi internet di Asia adalah:
1.
Korea
Selatan (77,3%)
2.
Jepang
(74,0%)
3.
Hongkong
(69,2%)
4.
Singapura
(66,7%)
5.
Taiwan
(65,9%)
Di sektor sumber daya manusia, jumlah perguruan tinggi (baik
negeri maupun swasta) yang melaksanakan program informatika/komputer berjumlah
476 perguruan tinggi, bidang komunikasi berjumlah 136 perguruan tinggi, dengan
lulusan per tahunnya sebanyak + 25.000 orang, dimana hal ini masih
jauh dari kebutuhan secara nasional. Kondisi ini didukung oleh rata-rata
partisipasi masyarakat dalam mengikuti pendidikan yang masih rendah. Terutama
untuk 7-12 tahun dan 13-15 tahun hanya mencapai angka 95,26% dan 82,09% bahkan
untuk tingkat perguruan tinggi hanya mencapai angka 13% (BPS, 2006).
Di lain sisi, Pemerintah menargetkan pada tahun 2010 seluruh
desa dan kecamatan di Tanah Air telah terhubung dengan infrastruktur telepon
dan internet. Pada tahun 2010 seluruh daerah perbatasan di tanah air juga
diharapkan dapat menerima siaran TVRI dan RRI. Sebelumnya menurut Menteri
Komunikasi dan Informasi (Kabinet Indonesia Bersatu I), Mohammad Nuh
mengatakan, total desa yang belum terjangkau jaringan telekomunikasi sebanyak
31 ribu. Akhir tahun 2009, semua jaringan dapat menjangkau seluruh desa.
Menurutnya, untuk menyediakan jaringan telekomunikasi tersebut disediakan
anggaran sekitar Rp 2 triliun. Setelah jaringan tersambung yang menjadi
pemikiran ialah keterjangkauan akses telekomunikasi bagi masyarakat desa.
Sebab, dari akses internet tersebut masyarakat bisa melakukan transaksi
ekonomi. Seluruh desa di Indonesia jumlahnya mencapai 72 ribu lebih yang
ditargetkan memiliki rumah pintar lengkap dengan semua fasilitas penunjangnya termasuk
jaringan internet.
Perkembangan TIK di Korea Selatan
Tekhnologi
komunikasi di negara korea selatan semakin berkembang pesat dan saat ini
bersaing di dunia internasional. Banyak sekali perusahaan elektronik asal korea
selatan ini menjadi perusahaan terkemuka seperti SAMSUNG dan LG.
Penyebab negara ini bisa maju dengan
pesat adalah penyebaran pengetahuan dalam bahasa lokal. Dengan adanya buku-buku
dalam bahasa lokal inilah menyebabkan proses pembelajaran dan penyebaran
informasi semakin cepat.
Ketika menghadapi krisis
ekonomi di tahun 1997, sektor IT menjadi salah satu target utama yang
dimaksudkan untuk menyembuhkan ekonomi Korea. Di tahun 1999, pemerintah
mengimplementasikan program yang dikenal dengan istilah Cyber Korea 21, yang
dibuat untuk meningkatkan perkembangan IT.
Korea Selatan saat ini
mengandalkan sektor teknologi untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi negaranya
dan ICT lah basis utama dari kemajuan Korea Selatan. ICT digunakan
sebagai alat untuk membuat kemajuan negara dan kesejahteraan bagi rakyatnya.
Korea berhasil mengembangkan negara dengan penetrasi broadband. Dan kecepatan
broadband yang paling tinggi di dunia. pergerakan, efisiensi, peningkatan
produktivitas, kesejahteraan rakyat Korsel semua menggunakan parameter ICT.
Menurut economiest
Intelligent, Korea Selatan menduduki peringkat ke lima dari 60 negara yang
menggunakan ICT dalam bidang pendidikan dimana penerapan ICT mereka yang
menyeluruh serta tanpa batasan apapun sehingga kegiatan pendidikan berjalan
maksimal serta berbasis full ICT. Dimana setiap rumah diadakan jaringan
internet ultra high-speed.
Perkembangan
TIK di China
China
mungkin mempunyai industri web yang mapan, tapi negara tersebut masih sulit
dijamah untuk startup China. Tidak seperti Singapura, pemerintah China kurang mendukung
ekosistem startup, dan terdapat banyak perusahaan web di sana yang dengan mudah
dan cepat bisa meniru produk utama para startup. Bahkan, lebih besar
kemungkinan startup Anda ditiru daripada diakuisisi. Saat ini, aplikasi
pemesanan taksi sedang bermunculan – tapi kemudian otoritas mulai mengatur atau
bahkan melarang aplikasi ini di beberapa kota. Apa lagi yang startup bisa
lakukan? Tidak ada.
Sisi
baiknya, ada ekosistem startup yang luar biasa mulai dari startup tahap ide
hingga yang sudah memiliki pendanaan besar. Acara startup seperti Startup
Weekend dan Barcamp sangat sering diselenggarakan di kota seperti Beijing,
Shenzhen, dan Shanghai. Akan bagus jika kompetisi startup juga diselenggarakan
(seperti TechCrunch Disrupt atau acara Startup Asia kami) untuk memberi startup
lokal dorongan visibilitas, seperti dorongan finansial untuk pemenang. Acara
tahunan GMIC Beijing sudah melakukan hal ini, tapi lebih banyak presentasi dan
kompetisi tentunya akan semakin bagus.
Terkait
pendanaan, banyak pihak yang tertarik untuk melakukan investasi di China.
Bidang e-commerce tampaknya mendapat ketertarikan yang terbesar, dengan
banyaknya perusahaan seperti Sequoia Ventures, GGV Capital, hingga Bluerun
Ventures dari California tertarik pada e-store yang inovatif. Ranah sosial
menjadi area yang paling sulit – sulit untuk dimonetasi tapi mudah untuk ditiru
– bagi semua orang (kecuali beberapa orang yang beruntung). Dengan nilai
e-commerce di China yang mencapai USD 177 miliar pada tahun 2013, tidak heran
jika banyak startup yang ingin mencoba ranah bisnis negara ini.
Terkait
inkubasi dan akselerasi, Innovation Works yang didirikan oleh Lee Kaifu adalah
yang terbesar, dengan menginkubasi lebih dari 50 startup yang diperkirakan
berharga senilai lebih dari USD 600 juta.
Innovation
Works dapat memberikan pendanaan seri A dan juga pendanaan tahap awal. Selain
itu, ada Tisiwi di Hangzhou, dan Chinaccelerator di Dalian.
Kesimpulan :
Menurut
Saya, Indonesia merupakan Negara yang masih rendah dalam perkembangan teknologi
dibandingkan dengan Negara Asia lainnya. Negara Indonesia masih belum mengerti
dan memahami teknologi IT, seperti contohnya orang awam. Sehingga penduduk
Indonesia dalam bidang teknologi masih
kurang maju. Indonesia saat ini menduduki peringkat ke-22 mengenai masalah IT disbanding
dengan Negara Asia lainnya.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar