ILMU BUDAYA DASAR
MANUSIA DAN HARAPAN
Nama : Fiko Bayu Sulistiya
NPM : 14114208
Kelas : 1 KA 38
Dosen : Sandy Eka Nanda
UNIVERSITAS GUNADARMA
SISTEM INFORMASI
ATA 2014/2015
MANUSIA
DAN HARAPAN
Harapan,
setiap manusia pasti memiliki harapan untuk kehidupannya, harapan-harapan yang
baik pastinya. Manusia yang tidak memiliki harapan dalam hidupnya
adalah manusia yang memiliki sifat pesimistis, gampang putus asa, dan mudah
menyerah. Tidaklah baik memiliki sifat seperti itu. Sekecil apapun harapan yang
ada kita haruslah percaya pada harapan tersebut, karena itulah yang memberikan
semangat pada kita untuk dapat terus berlanjut pada apa yang ingin kita raih.
Berharap
sebaiknya diiringi juga dengan berdoa dan kerja keras, agar harapan itu sesuai
dengan apa yang kita inginkan. Namun terlalu berharap lebih pun itu tidak baik,
karena akan sangat mengecewakan ketika harapan tak sesuai dengan kenyataan.
Tapi bukan berarti hidup berhenti sampai disitu saja saat harapan yang ada tak
sesuai dengan keinginan, masih ada harapan-harapan lain.
Pengertian Harapan
Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi,
sehingga harapan dapat diartikan sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Yang
dapat disimpulkan harapan itu menyangkut permasalahan masa depan. Setiap
manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati
dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya
berupa pesan – pesan kepada ahli warisnya.Harapan tersebut tergantung pada
pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan masing – masing.
Misalnya, Budi hanya mampu membeli sepeda, biasanya tidak mempunyai harapan
untuk membeli mobil. Seorang yang mempunyai harapan yang berlebihan terkadang
akan berakibat menjadi tertawaan orang banyak seperti pribahasa “Si pungguk
merindukan bulan”, walaupun tidak ada yang tidak mungkin didunia ini bila Tuhan
berkehandak. Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri
sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan dapat
terwujud, maka diperlukan usaha dengan sungguh – sungguh, berdoa dan pada
akhirnya bertawakal agar harapan itu dapat terwujud.
Apa Sebab Manusia Mempunyai Harapan
Menurut kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap lahir ke dunia
langsung disambut dalam suatu interaksi hidup, yakni ditengah suatu keluarga
atau sebagai anggota masyarakat. Tidak ada satu manusia pun yang luput dari
interaksi hidup. Ditengah – tengah yang lainnya, seseorang dapat hidup dan
berkembang baik fisik / jasmani maupun mental / spiritualnya. Ada dua hal yang
mendorong orang hidup berinteraksi dengan manusia lain, yakni dorongan kodrat
dan dorongan kebutuhan hidup.
- Dorongan kodrat, ialah sifat, keadaan atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Misalnya menangis, bergembira, berpikir, berjalan, berkata, mempunyai keturunan dan sebagainya. Setiap manusia mempunyai kemampuan untuk itu semua.
- Dorongan kebutuhan hidup, sudah kodratnya bahwa manusia mempunyai bermacam – macam kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup itu pada garis besarnya dapat dibedakan atas kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani.
Menurut Abraham Maslow sesuai dengan
kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia itu ialah :
a) Kelangsungan hidup (survival)
b) Keamanan (safety)
c) Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love)
d) Diakui lingkungan (status)
e) Perwujudan cita – cita (self actualization)
a) Kelangsungan hidup (survival)
b) Keamanan (safety)
c) Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love)
d) Diakui lingkungan (status)
e) Perwujudan cita – cita (self actualization)
Pengertian Doa
Berdo’a adalah salah satu pedang bagi umat muslim, maka dari itu kita sebagai
umat islam harus sering-seringlah berdo’a kepada Allah swt. karena Allah swt
sangat senang sekali kepada hamba yang selalu berdo’a kepada-Nya. Bahkan kita
di katakan sombong kalau tidak pernah berdo’a kepada-Nya. Maka dari itu kali
ini saya akan mencoba menerangkan tentang Pengertian Do’a.
Pertama-tama saya akan menjelaskan terlebih dahulu pengertian Do’a menurut
Bahasa dan juga menurut Syari’at.
Menurut Bahasa Do’a adalah meminta pertolongan kepada yang lebih tinggi (bisa
diharpiahkan usia) dari kita, seperti contoh apabila kita meminta pertolongan
kepada kakak kita untuk mengambilkan sesuatu barang itu di sebut sebagai do’a
menurut bahasa. Berbeda dengan kita meminta pertolongan kepada yang lebih
rendah (bisa di harpiahkan usia) dari kita maka itu di sebut Perintah.
Seperti contoh kita menyuruh adik kita membawakan sesuatu barang itu di sebut Perintah
bukan Do’a menurut bahasa.
Sedangkan Menurut Syari’at Do’a
adalah memohon dan meminta pertolongan kepada Allah swt akan apa-apa yang
kita inginkan serta Memohon sesuatu yang bermanfaat dan memohon terbebas atau
tercegah dari sesuatu yang memadharatkan.
Kepercayaan
Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan
kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau
keyakinan akan kebenaran. maka jelaslah kepada kita, bahwa dasar kepercayaan
itu adalah kebenaran. Ada jenis pengetahuan yang dimilik seseorang, bukan
karena merupakan hasil penyelidikan sendiri, melainkan diterima dari orang
lain. Kebenaran pengetahuan yang didasarkan atas orang lain itu disebabkan
karma orang lain itu dapat dipercaya. Yang diselidiki bukan lagi masalahnya,
melainkan orang yang memberitahukan itu dapat dipercaya atau tidak. Pengetahuan
yang diterima dari orang lain atas kewibawaannya itu disebut kepercayaan. Makin
besar kewibawaan yang memberitahu mengenai pengetahuan itu makin besar
kepercayaan.
Dalam agama terdapat
kebenaran-kebenaran yang dianggap diwahyukan artinya diberitahukan oleh Tuhan –
langsung atau tidak langsung kepada manusia. Kewibawaan pemberi kebenaran itu
ada yang melebihi besamya . Kepercayaan dalam agama merupakan keyakinan yang
paling besar. Hak berpikir bebas, hak atas keyakinan sendiri menimbulkan juga
hak ber agama menurut keyakinan.
Dalam hal beragama tiap-tiap orang
wajib menerima dan menghormati kepercayaan orang yang beragama itu, Dasarnya
ialah keyakinan masing-masing.
Berbagai Kepercayaan Dan Usaha
Meningkatkannya
Dasar kepercayaan adalah kebenaran.
Kepercayaan itu dapat dibedakan atas :
- Kepercayaan pada diri sendiri, menganggap dirinya tidak salah, dirinya dapat menang, dirinya mampu mengerjakan apa yang diserahkan atau dipercayakan kepadanya.
- Kepercayaan kepada orang lain, dimana orang percaya terhadap kata hati, perbuatanya sesuai atau terhadap kebenaran orang lain.
- Kepercayaan kepada pemerintah, karena pada dasarnya negara berorientasi pada Tuhan dan kepentingan rakyat, sudah seharusnya kalau sebagai warga negara mempercayai pemerintah / negara.
- Kepercayaan kepada Tuhan, merupakan hal yang sangat penting percaya kepada Tuhan. Dikarenakan keberadaan manusia yang tidak dengan sendirinya melainkan diciptakan oleh Tuhannya.
Berbagai usaha dilakukan manusia
untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya. Usaha itu bergantung kepada
pribadi kondisi, situasi dan lingkungan. Usaha itu antara lain :
- Meningkatkan ketakwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah.
- Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat.
- Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan jalan suka menolong, dermawan dan sebagainya.
- Mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan.
- Menekan perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah dan sebagainya
SOAL
DAN JAWABAN
1. Diakui lingkungan (status) adalah
salah satu kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia menurut…
a.
Abraham Maslow
b. Kusumo
Aji Diningrat
c. Ibrahim
Abdillah
d. Charles
2. Memohon dan meminta pertolongan
kepada Allah swt, merupakan pengertian doa menurut…
a. Bahasa
b. Umum
c.
Syari’at
d. Perintah
3. Apabila kita meminta pertolongan kepada
kakak kita untuk mengambilkan sesuatu barang, adalah contoh dari…
a. Harapan
b.
Do’a menurut Bahasa
c. Do’a menurut Syari’at
d. Kepercayaan
4. Harapan adalah…
a.
Sesuatu keinginan yang diinginkan dapat terjadi
b. Sesuatu keinginan yang belum terjadi
c. Khayalan
d. Sesuatu yang diinginkan dan belum
terjadi tetapi akan terjadi
5. Dimana orang percaya terhadap kata
hati, perbuatanya sesuai atau terhadap kebenaran orang lain, adalah kepercayaan
kepada…
a. Diri Sendiri
b. Pemerintah
c. Tuhan
d.
Orang Lain
SUMBER :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar